tag:blogger.com,1999:blog-34051151370596609762024-02-02T09:09:58.437-08:00~Insan Bernama Guru~~Berilah Ilmu Dari Hati Yang Ikhlas, Didik Dan Bentuklah Insan, janganlah disia-siakan profesion guru, teruslah mendidik insan~Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-3405115137059660976.post-51409038020361222942008-12-24T07:19:00.000-08:002008-12-24T07:21:27.386-08:00Guruku - Inteam<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/FKNDZub9Sbc&hl=en&fs=1"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/FKNDZub9Sbc&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br /><div style="text-align: center; font-family: trebuchet ms;">Wahai guruku yang dikasihi,<br /></div><div style="text-align: center; font-family: trebuchet ms;">Engkaulah pelita diri ini,<br />Menerangi hati nurani,<br />Moga dirimu dirahmati<br /><br />Ya Allah peliharalah guruku,<br />Agar dipimpin terus hambaMu,<br />Agar terhindar dari Neraka,<br />Moga dibukakan pintu Syurga<br /><br />Tak terbalas jasamu<br />Berkorban jiwa raga<br />Mendidik anak bangsa<br />Jadi insan berguna<br /><br />Keikhlasan di hati<br />Hulur bakti dan budi<br />Kau penyambung warisan<br />Ilmu cahaya hati<br /><br />Ampunkanlah wahai guruku,<br />Kesilapan anak-anakmu,<br />Ku serahkan jiwa ragaku,<br />Agar terdidik nafsu liarku<br /><br />Dengan izin Allahu Rabbi,<br />Engkaulah guru yang sejati,<br />Engkau bersabar mendidik kami,<br />Semoga dirimu diberkati<br /><br />Datang dengan harapan,<br />Pulang bawa kejayaan,<br />Anugerah yang diimpikan<br /><br />Lagu: Inteam, Cikgu Hasnol & Nada Syahdu<br />Lirik: Inteam & Halim Libya</div>Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3405115137059660976.post-16630003808449410132008-12-24T07:01:00.000-08:002008-12-24T07:18:29.914-08:00Salah Persepsi Tentang Guru<span style="font-family: trebuchet ms;">Sedih rasanya kalau membaca blog yang ditulis oleh murid-murid. Persepsi mereka tentang guru masih sebatas orang yang mengajar dan memberi nilai. Bahkan lebih jauh lagi guru adalah orang yang kerjanya mengawasi muridnya dan memberi hukuman bila melanggar aturan sekolah. Jadi mereka patuh kepada gurunya karena rasa takut diberi hukuman, dipanggil orang tuanya ke sekolah, atau dikurangi nilainya. Bila mereka sudah lulus mereka merasa sudah bebas dari belenggu yang mengikat selama ini. Mereka bisa melakukan apa saja, berbuat sesukanya karena terbebas dari belenggu itu. Kalau saya berbuat begini kan saya sudah tidah diajar sama dia.Jadi saya tidak kena sanksi. Dia tidak bisa mengurangi nilai saya. Dia kan sudah bukan guru saya lagi.Jadi saya bebas dong ngomong apa saja.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Ketika secara resmi anak menjadi murid di sebuah sekolah, maka sejak itu pula guru menggantikan posisi orang tua di sekolah. Guru tidak membedakan ini anak si A atau si B. Semuanya adalah anaknya. Ikatan tersebut tidak bisa lepas begitu saja meskipun anak itu sudah lulus sekolah. Secara formal dia bukan lagi muridnya, tetapi secara nonformal dia adalah anak yang sudah dibesarkan. Jadi ikatan batin ini seperti layaknya orang tua dan anaknya.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Guru merasa bangga apabila murid-muridnya lulus dengan nilai yang membanggakan. Sebaliknya guru merasa sedih apabila muridnya mendapatkan nilai jelek. Bahkan guru dengan senang hati mengurusi masalah muridnya walaupun di luar jam sekolah. Dalam keadaan istirahat di rumah apabila ada murid yang bermasalah guru akan meluangkan waktunya menelpon orang tua untuk berdiskusi menyelesaikan masalah anaknya. Pekerjaan guru bisa dikatakan hampir tidak mengenal waktu dan tempat. Bukan hanya di sekolah tetapi di rumah pun masih menjadi guru. Semua itu dilakukan karena tanggungjawab moral guru terhadap masyarakat karena kalau ada kesalahan yang dilakukan muridnya di masyarakat maka guru yang akan kena getahnya.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Seorang guru akan merasa bahagia apabila murid-muridnya sukses menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang tidak dapat dicapai orang dirinya. Profesi guru akan tetap melekat meskipun muridnya sudah ada yang menjadi dokter, profesor, doktor, pengusaha, konglomerat, mentri, bahkan presiden atau MPR. Guru tetap guru tetapi guru tidak pernah merasa rendah diri walaupun muridnya memiliki kedudukan yang lebih darinya. Justru guru merasa bangga dan bahagia karena dia merasa berhasil mendidik muridnya menjadi orang yang sukses.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Tidak sedikit murid yang berkunjung ke sekolahnya hanya untuk bertemu dengan gurunya, bercerita tentang masa lalunya dan bercerita tentang kesusksesannya. Semua itu membuat guru semakin bahagia dan bersyukur ternyata muridnya adalah orang-orang yang pandai bersyukur dan tidak melupakan almamaternya. Rasanya semua jerih payah dan usaha keras mendidik muridnya tidak sia-sia.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Namun, ada juga murid-muridnya yang setelah lulus bukannya menunjukkan kebanggaan terhadap almamater yang sudah menempanya justru merasa menyesal dididik di sekolah itu. Bahkan ada juga yang membuat sedih guru-gurunya karena sikap dan perbuatannya bertolak belakang dengan apa yang dilakukannnya ketika di sekolah. Di depan gurunya menunjukkan sikap yang sopan, santun, patuh, hormat pada guru, dan menjadi teladan bagi murid lainnya, tetapi setelah lulus justru menunjukkan sikap yang sebaliknya. Ada juga yang ketika bertemu dengan gurunya menghindar, ada juga yang disapa oleh gurunya di mal merasa tidak kenal gurunya karena pakaiannya yang dikenakannya tidak sesuai dengan didikannya. Bahkan ada yang ditegur gurunya malah marah karena merasa sudah tidak diajarnya lagi. Kejadian semacam ini tidak banyak hanya beberapa kasus saja, tetapi itu cukup membuat sang guru bersedih.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Kebahagiaan bagi seorang guru adalah ketika melihat muridnya menjadi orang yang sukses. Oleh karena itu, wajar sekali kalau seorang guru selalu memantau perkembangan muridnya yang sudah lulus hanya untuk mendengar berita baik tentang muridnya. Namun, tidak jarang hal ini disalahpahami oleh muridnya. Guru dianggapnya ikut campur dalam urusan mereka dan dianggap mengganggu kebebasan mereka. Namun semua itu kembali kepada hati nurani kita semua. Guru hanya menginginkan kebaikan bagi mereka baik di dunia maupun di akhirat. Tidak ada guru yang membiarkan muridnya melakukan kesalahan di depan matanya. Seorang guru pasti akan mengingatkan muridnya yang melakukan kesalahan demi kebaikannya. Walaupun terkadang maksud baik itu ditanggapi dengan sikap yang kurang bersahabat, guru tetap bersabar dan mendoakan kebaikan bagi murid-muridnya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Sumber:</span><br /><span style="font-weight: bold;">http://imnis.multiply.com/journal/item/12/Salah_Persepsi_tentang_Guru</span><br /></span>Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3405115137059660976.post-7742256396099950872008-05-17T22:39:00.000-07:002008-05-18T00:47:06.108-07:00Kisah Guru Dengan Murid: Kualiti Pembelajaran Penting Pada Pelajar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC7gtYOVsRmr5bxps_FccEne7KhW8IEdkE0MgDk7e8vcKNw-muFXgz9NDHCRm21lZT15mEoezJ0VzJbrPW9V5hqI5yGU0_YFHywywOklwaFQuD-mE2_cEPaeKnKfjebRpDOXKEVvviVMU/s1600-h/said+nursi+3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 262px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC7gtYOVsRmr5bxps_FccEne7KhW8IEdkE0MgDk7e8vcKNw-muFXgz9NDHCRm21lZT15mEoezJ0VzJbrPW9V5hqI5yGU0_YFHywywOklwaFQuD-mE2_cEPaeKnKfjebRpDOXKEVvviVMU/s320/said+nursi+3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201619711689003618" border="0" /></a><span style="font-family:Verdana;"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Diceritakan pada masa dahulu tinggal tiga orang murid bersama dengan seorang tuan guru di sebuah perkampungan di pinggir hutan. Ketiga-tiga orang murid tersebut berguru dengan tuan guru tentang pelbagai ilmu yang merangkumi ilmu dunai dan akhirat. Setelah hampir genap tempoh perguruan, pada suatu hari mereka pun dipanggil oleh tuan guru untuk berjumpa dengannya.</span><o:p></o:p></span> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Setibanya ketiga-tiga murid itu ke teratak tuan guru, maka si tuan guru bertanya kepada murid-muridnya, “Tahukah kamu apakah tujuan aku memanggil kamu sekalian?” Setelah mendengar soalan tersebut, lantas ketiga-tiga muridnya menggeleng-gelengkan kepala. Lalu tuan guru memberikan seekor burung dan sebilah pisau kepada setiap seorang muridnya seraya berkata, “Tujuanku menyuruh kalian dating kerumahku pada hari ini adalah untuk melakukan satu tugasan. Di dalam sangkar ini, terdapat tiga ekor burung. Kamu ambillah pisau yang aku berikan ini dan sembihlah burung yang ada di dalam sangkar ini di tempat yang tiada sesiapa boleh melihat perbuatan kamu.”<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Sebaik sahaja mendengar arahan tuan guru itu, tanpa berlengah-lengah lagi ketiga-tiga murid itu pun pergi meninggalkan tuan guru mereka. Masing-masing mencari tempat yang agak sulit untuk melaksanakan tanggungjawab yang diamanahkan itu.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Sejurus selesai menunaikan tanggugjawab, mereka kembali kepada tuan guru mereka dengan membawa hasil tugasan. Dua orang dari mereka membawa burung sembelihan dengan pisaunya sekali. Tetapi agak terkejut juga tuan guru itu apabila melihat seorang lagi itu hanya membawa pulang burung yang masih hidup.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Untuk pengesahan beliau bertanya kepada muridnya itu akan sebab tindakannya itu. “Mengapa kamu ingkar kepada perintahku? Bukankah aku menyuruhmu menyembelih burung ini? Tanya si tuan guru.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Dengan tenang muridnya menjawab, “Wahai guruku, aku tidak dapat dilihat oleh sesiapa sebagaimana yang kamu maksudkan itu. Oleh sebab itu, aku tidak dapat melakukannya.”<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">“Kamu tidak masuk ke dalam hutan yang tebal?” tanya guru itu menguji.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">“Sudah, tetapi ke mana pun aku pergi, aku dapat rasai bahawa Allah Taala sentiasa memerhati gerak langkahku,” jawabnya spontan.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Si tuan guru itu berasa bangga setelah mendengar penjelasan itu. Ia berasa puas hati kerana di kalangan ketiga-tiga muridnya itu ada juga seorang muridnya yang berjaya menghayati isi pengajarannya. Murid ini memang beanr-benar faham ilmu yang disampaikan selama ini.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-family:Verdana;">Kebijaksanaan Guru<o:p></o:p></span></b></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Kisah yang dipaparkan di sini cukup untuk memberi input yang berguna kepada guru dan juga anak-anak murid sekolah. Kisah yang menampilkan kebijaksanaan seorang guru dalam menilai pencapaian muridnya ini boleh dijadikan iktibar kepada individu yang terlibat secara langsung dalam bidang pendidikan. Daya kreativiti seorang guru dalam sesi pengajarannya bukan sahaja dapat menarik minat murid untuk mengikutinya bahkan mampu menilai tahap kebolehan dan mengenal pasti potensi murid tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Pendekatan yang pelbagai di samping mengambil kira pengalaman yang sedia ada pada murid perlu dilaksanakan bagi menampilkan corak persembahan yang lebih menarik. Dalam hal ini, kepelbagaian latar belakang sosiobudaya dan amalan setempat seharusnya diberikan perhatian yang sewajarnya. Suasana interaktif antara guru dan murid sebagaimana yang dipaparkan dalam kisah di atas mapu mewujudkan suasana pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang tidak formal ini akan menimbulkan keseronokan dalam pembelajaran. Pendekatan seumpama ini dipercayai mampu membuka minda murid agar lebih kreatif untuk meneroka dan menjelajah pengalaman baharu. Di samping itu, pendekatan ini dapat memperkembangkan konsep kendiri ke arah pembentukan dan perwatakan yang positif.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Selain itu, kisah ini turut memaparkan sifat seorang guru yang seharusnya dijadikan contoh teladan. Guru yang baik sebegini sentiasa menitikberatkan persoalan pendidikan nilai murni walau dalam apa sahaja disiplin ilmu yang diajarkan. Inilah pendekatan menyeluruh, seimbang dan bersepadu yang perlu diaplikasikan oleh setiap warga pendidik. Sebenarnya pendekatan ini menepati sebagaimana yang digariskan dalam kurikulum pendidikan yang berteraskan Falsafah Peendidikan Kebangsaan.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Falsafah pendidikan yang digubal bermatlamat untuk melahirkan insane yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan ini sewajarnya dihayati oleh segenap guru. Hal ini demikian kerana guru berperanan sebagai agen pencorak masyarakat pada amsa hadapan.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Generasi masa hadapan inilah yang akan mewarnai suasana masyarakat pada suatu hari nanti. Andainya guru gagal melaksanakan tanggungjawab ini dengan amanah, maka nantikanlah saat kehancuran masyarakat tersebut. Pada waktu itu, masyarakat tidak lagi mampu membezakan antara perkara yang benar dengan perkara yang salah. Sebaliknya dengan ilmu yang disampaikan oleh guru yang berdedikasi ini, masyarakat dapat membolosi diri daripada belenggu kejahilan.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-family:Verdana;">Teladan yang Baik<o:p></o:p></span></b></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></b></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Memandangkan betapa besar tanggungjawab seorang guru di sisi masyarakat, Islam menguktiraf individu yang terliabt dalam kerjaya ini sebagai penyampai risalah dakwah Rasulullah s.a.w.. Selagi setiap guru itu masih berpegang pada metodologi “menyuruh kepada kebaikan dan menegah keburukan” yang dianjurkan oleh al-Quran, selagi itulah segala tugas yang dilaksanakannya dikira sebagai dakwah atau seruan ke jalan Allah. Orang yang berusaha kea rah itu bakal diganjari dengan pahala yang sama dengan pelaku kebaikan tersebut. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis baginda yang bermaskud: <o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">“Sesiapa yang mengajak ke jalan mengerjakan sesuatu amal yang baik, adalah baginya pahala sebanyak pahala orang-orang yang menurutinya, dengan tidak sedikit pun kurang pahala itu daripada pahala-pahala mereka dan (sebaliknya) sesiapa yang mengajak ke jalan mengerjakan sesuatu amal yang menyesatkan, adalah ia menanggung dosa sebanyak dosa orang-orang yang menurutinya, dengan tidak mengurangi sedikit pun dosa itu daripada dosa-dosa mereka.” (Riwayat Muslim, Abu Daud dan Tirmizi)<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Selain itu, guru bukan sahaja perlu petah mengeluarkan hujah secara ilmiah terhadap sesuatu persoalan yang dibangkitkan, bahkan dia perlu bertindak selaku suri teladan kepada muridnya. Perilaku baik yang ditunjukkan oleh guru akan dicontohi oleh muridnya dan begitulah sebaliknya. Dalam hal ini, pepatah ada mengatakan, “apabila guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari”.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Oleh sebab itu, guru tidak boleh bersikap “seperti ketam mengajar anknya berjalan”, kerana apa yang diajarkannya itu tidak akan dapat memberi sebarang kesan kea rah pembentukan sahsiah. Selagi sahsiah peribadi guru itu sendiri tidak diperbaiki selama itulah niat baiknya tidak tercapai. Hari ini kedapatan pelbagai gejala sosial kian menular dalam masyarakat kita. Kemungkinan salah satu factor penyumbangnya ialah kerana kegagalan guru untuk menghayati keperibadian unggul yang ditunjukkan oleh Rasulullah s.a.w.. Apabila guru tidak dapat memaparkan contoh terbaik kepada muridnya, siapa lagi yang boleh diteladani.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Dalam kisah ini turut memaparkan kaedah pengajaran dan pembelajaran yang menekankan kesepaduan antara teori dan amali. Hal ini dapat dilihat melalui perlakuan watak tuan guru yang cuba menguji aspek penghayatan tauhid yang terdapat dalam diri ketiga-tiga muridnya itu. Mungkin secara teorinya ilmu tentang ketuhanan sudah dipelajari, Allah Maha Melihat dan mendengar sudah selalu ditekankan. Tetapi bagaimana praktikalnya?<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Dengan percubaan ini dapatlah dinilai sejauh mana mereka memahami ilmu itu secara teori dan praktikalnya. Secara tidak langsung, apa yang dilakukan oleh tuan guru ini dapat membuktikan betapa tahap penghayatan ilmu yang dimiliki oleh setiap murid berbeza. Mungkin dari segi eorinya, ketiga-tiga muridnya itu dapat menerima isi kandungan pengajarannya dengan baik, namun dari segi amali, hanya seorang muridnya sahaja yang benar-beanr mampu menghayati nilai tauhid yang tersirat.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Kesepaduan antara teori dengan amali perlu dititikberatkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ternyata ilmu yang diamalkan dalam kehidupan akan memberikan manfaat kepada pemiliknya. Sebaliknya ilmu yang tidak diamalkan umpama pokok tanpa buah yang tidak dapat memberikan sebarang nilai kepada tuannya.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <h1 style="color: rgb(102, 51, 255);"><span style="font-size:85%;">Peperiksaan dan Ujian</span></h1> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Dalam sistem pendidikan ujian atau peperiksaan penting untuk menguji tahap penerimaan ilmu dalam kalangan pelajarnya. Inilah tujuan asal penilaian diadakan sebaik sahaja berlaku proses pengajaran dan pembelajaran. Bukan bertujuan mengasing-asingkan murid lalu wujud dua kelompok murid yang pandai dan murid yang kurang pandai. Oleh sebab itu, penilaian yang dilaksanakan di sekolah seharusnya bukan setakat dalam bentuk peperiksaan akhir tahun atau mana-mana peperiksaan utama. Hal ini demikian kerana penilaian berorientasikan peperiksaan ini hanya dapat menilai keupayaan murid menghafal isi kandungan pengajaran semata-mata.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Jadi, skopnya perlu diperluas kepada aspek penghayatan dan penguasaan terhadap ilmu yang dipelajari. Murid yang dilahirkan menerusi system persekolahan seharusnya bukan cemerlang dalam peperiksaan, tetapi perlu berpengetahuan luas dalam pelbagai bidang ilmu. Semoga dengan adanya bekalan dalam bentuk pengetahuan dan kemahiran ini, murid mampu memiliki daya saing yang tinggi. Nanti mereka mampu menghadapi cabaran era globalisasi yang bakal ditempuhi kelak.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;">Di samping itu, penilaian berupaya memberi ruang kepada warga pendidik untuk menilai kembali sejauh mana keberkesanan kaedah pengajaran dan pembelajaran yang dipraktikkan selama ini. Sekiranya terdapat kelemahan di sebalik pelaksanaannya, para guru perlu menjalankan muhasabah atas apa yang dilakukan sebelum ini. Seterusnya dia dapat merangka satu kaedah baharu yang lebih berkesan. Secara tidak langsung, hal ini mapu menjana kreativiti para guru bagi meningkatkan kualiti dan menghasilkan inovasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan era masa kini.<o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 51, 255);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Guru masih ada masa untuk membuat sebarang perubahan demi kebaikan anak murid masing-masing. Oleh sebab itu, marilah sama-sama warga pendidik bertekad dan berazam untuk memberikan perkhidmatan yang berkualiti demi memenuhi aspirasi masyarakat.</span><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p>Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3405115137059660976.post-18035167024582549862008-05-15T09:31:00.000-07:002008-05-16T12:13:09.851-07:00Salam Hari Guru: Menghormati Guru Sehingga Akhir Hayat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3P37qOq6oYCCjGRCtOZ4zMhltb1zvIf2JZKJfNzqo95U9kv90jZbV_YzBnsBmol8wjSqm7MuDNZuCv5dYwecSM9qLWNbnWMAiwPR0hYFEF1W2Kk2xhyphenhyphenIWKmdx_l-raVpe1FLAykSXEfk/s1600-h/shaykh_pupil.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3P37qOq6oYCCjGRCtOZ4zMhltb1zvIf2JZKJfNzqo95U9kv90jZbV_YzBnsBmol8wjSqm7MuDNZuCv5dYwecSM9qLWNbnWMAiwPR0hYFEF1W2Kk2xhyphenhyphenIWKmdx_l-raVpe1FLAykSXEfk/s320/shaykh_pupil.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201027976864764466" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Salam Hari Guru saya ucapkan buat seluruh guru di Malaysia. Ucapan ini khas saya tujukan kepada bekas guru-guru saya semasa saya berada di sekolah menengah (SMK Taman Fajar, Sandakan, Sabah) dari saya tingkatan 1 sehingga tingkatan 5 (2002-2006). Semoga bekas guru-guru saya itu sentiasa berada dalam keredhaanNya, ditabahkan hati dalam menjalani waktu demi waktu sebagai seorang guru dan semoga bekas guru-guru saya itu nanti akhirnya dapat melahirkan insan-insan yang berguna dan hebat yakni pelajar-pelajar sebagai hasil didikan guru-guru yang hebat. </span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Sesungguhnya diriku ini amat sukar untuk melupakan jasa2 dan bakti guru2 ku. Diriku selalu terkenangkan segala kenangan yang pernah dialami semasa bersekolah dulu. Rasa rindu, sedih dan sebagainya masih lagi terasa dalam diri ini. Sesungguhnya diriku tidak dapat melupakan kenangan yang pernah dialami semasa bersekolah dulu. Dan sesungguhnya diriku ini tidak dapat melupakan seorang insan bernama guru.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Peranan dan tanggungjawab guru sangat besar nilainya. Profesion guru sebagai pendidik tidak boleh disamakan dengan profesion lain. Peranan guru dalam pendidikan adalah semata-mata mahu meliaht anak bangsa mereka berjaya pada masa hadapan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Di tangan guru, terletaknya harapan untuk membentuk masyarakat beragama, berakhlak serta beriman dan berilmu, berteknologi dan berbudaya. Mereka mendidik kita menjadi sebaik-baik dan sempurna manusia yang akan memainkan peranan penting dalam pembangunan bangsa dan negara.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Oleh kerana itulah, guru harus dihormati. Tanpa guru, siapalah kita. Tanpa guru, kita tidakakan berada pada peringkat sekarang dengan jawatan yang tinghi, dipandang mulia, hidup bekerjaya dan sebagainya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Orang yang menghina guru adalah orang yang tidak berfikiran waras dan matang. Ibu bapa tidak patut menyalahi mereka jika anak-anak melakukan kesalahan disiplin. Ibu bapa harus memeriksa kelakuan anak-anak sebelum menuduh guru.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Jika terserempak dengan mereka walaupun mereka sudah uzur, tegurlah dan beramah mesralah. Ini akan membuatkan mereka rasa dihargai, dihormati dan diingati. Tidak rugi berbuat demikian, lebih-lebih lagi yang menegur itu mempunyai kedudukan tinggi di mata masyarakat kerana tiba masanya mereka mersakan tidak sia-sia mencurahkan ilmu.<br /><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Hayatilah lagu ini...</span><br /></div><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" ><br /></span><div style="text-align: center; font-weight: bold;"><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-family:verdana;" >Lilin Seorang Guru</span><br /></div> <object height="355" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/kP8RJw5mHaQ&hl=en"><param name="wmode" value="transparent"><embed src="http://www.youtube.com/v/kP8RJw5mHaQ&hl=en" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" height="355" width="425"></embed></object><br /><br /><div style="text-align: center; color: rgb(102, 51, 255); font-style: italic;"><span style="font-family:verdana;">Pernah langkah ku payah</span><br /><span style="font-family:verdana;">Menuju ke destinasi</span><br /><span style="font-family:verdana;">Kerana malam gelap</span><br /><span style="font-family:verdana;">Dan bintang hilang kerdipnya</span><br /><span style="font-family:verdana;">Menjadikan arah ku keliru</span><br /><span style="font-family:verdana;">Ke timur atau ke barat</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Bagai lilin membakar diri</span><br /><span style="font-family:verdana;">Menerangi kegelapan hati</span><br /><span style="font-family:verdana;">Kau curahkan bakti dan budi</span><br /><span style="font-family:verdana;">Jasamu tiada berganti</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Namun tanpa rasa payah</span><br /><span style="font-family:verdana;">Dia memimpin tanganku</span><br /><span style="font-family:verdana;">Melangkah satu persatu</span><br /><span style="font-family:verdana;">Dan mencipta jejak impian</span><br /><span style="font-family:verdana;">Menjadikan arahku jelas</span><br /><span style="font-family:verdana;">Aku harus ke hadapan</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Ohoo… aku kini rindu</span><br /><span style="font-family:verdana;">Pada satu nama yang berjasa</span><br /><span style="font-family:verdana;">Tuhan, beri kekuatan</span><br /><span style="font-family:verdana;">Untuk mendidikku selamanya</span><br /><span style="font-family:verdana;">Ku pohon restu kasih-Mu</span><br /><span style="font-family:verdana;">Ampunkanlah guru-guruku</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Semalam ku lihat dia</span><br /><span style="font-family:verdana;">Di bibirnya ada kalimah</span><br /><span style="font-family:verdana;">Yang bergetar saban waktu</span><br /><span style="font-family:verdana;">Sambil tangan menggenggam lilin</span><br /><span style="font-family:verdana;">Lilin yang tiada terpadam</span><br /><span style="font-family:verdana;">Menerangi hidupku kini</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;" >Lagu: Cikgu Khairul, Mie Inteam & Munif Ahmad</span><br /><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;" >Lirik: Cikgu Khairul, Mie Inteam & Munif Ahmad</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Hayatilah juga lagu ini...</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;" >Guruku - Inteam</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Wahai guruku yang dikasihi,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Engkaulah pelita diri ini,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Menerangi hati nurani,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Moga dirimu dirahmati</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Ya Allah peliharalah guruku,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Agar dipimpin terus hambaMu,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Agar terhindar dari Neraka,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Moga dibukakan pintu Syurga</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Tak terbalas jasamu</span><br /><span style="font-family:verdana;">Berkorban jiwa raga</span><br /><span style="font-family:verdana;">Mendidik anak bangsa</span><br /><span style="font-family:verdana;">Jadi insan berguna</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Keikhlasan di hati</span><br /><span style="font-family:verdana;">Hulur bakti dan budi</span><br /><span style="font-family:verdana;">Kau penyambung warisan</span><br /><span style="font-family:verdana;">Ilmu cahaya hati</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Ampunkanlah wahai guruku,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Kesilapan anak-anakmu,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Ku serahkan jiwa ragaku,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Agar terdidik nafsu liarku</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Dengan izin Allahu Rabbi,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Engkaulah guru yang sejati,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Engkau bersabar mendidik kami,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Semoga dirimu diberkati</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Datang dengan harapan,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Pulang bawa kejayaan,</span><br /><span style="font-family:verdana;">Anugerah yang diimpikan</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;" >Lagu: Inteam, Cikgu Hasnol & Nada Syahdu</span><br /><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;" >Lirik: Inteam & Halim Libya</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;font-size:85%;" >Dengar lagunya di sini:</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;font-size:85%;" >http://filemislam.blogspot.com/2008/05/guruku-inteam.html</span></div></div>Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3405115137059660976.post-30226940909460554062008-05-15T05:35:00.000-07:002008-05-15T06:55:25.060-07:00Memoir Seorang Guru - Azizi Abdullah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrO6edM6E25NJSAm7gAFjhaAtLLmiMCpxME3TrpMztLmdeL7YqqVdgUyQKowPDn8Z_mddFBBsUc67sIHrM_jFBan-D0ZKL4lDBbvLydwoKlJsiwxa-nti-vKyPjxaUJDmsc89-bZk56tE/s1600-h/memoir-seorang-guru.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrO6edM6E25NJSAm7gAFjhaAtLLmiMCpxME3TrpMztLmdeL7YqqVdgUyQKowPDn8Z_mddFBBsUc67sIHrM_jFBan-D0ZKL4lDBbvLydwoKlJsiwxa-nti-vKyPjxaUJDmsc89-bZk56tE/s320/memoir-seorang-guru.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5200590491495993874" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><em><span style="color: rgb(255, 102, 0);font-size:130%;" >'Memoir Seorang Guru diwarnai dengan pelbagai gejolak rasa yang menyentuh perasaan. Padat dengan mesej yang tersirat untuk dijadikan renungan bersama'.<br /></span></em></span><div style="font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);"><em>Membaca 'Memoir Seorang Guru' novel terbaru Azizi Hj Abdullah, terbitan Alaf21, anda akan merasa kebencian disebalik kedegilan murid. Anda akan merasa keras hati seorang guru disebalik lemah lembut muridnya. </em><br /><em></em><br /></span><em><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Anda akan merasa kata-kata keras, di sebalik kemanjaan murid. Anda akan menemui kekasaran di sebalik lemah lembut murid. Tetapi diakhirnya anda akan temui dialah yang memiliki kasih sayang melalui doa dan harapan, sehingga anda akan mengalir air mata dan berkata; begitukah guru kami.<br /><br />Disyorkan, semua bekas murid penulis novel ini memiliki dan membacanya kerana di situ terhimpun kasih sayangnya dan kejayaan murid-muridnya dalam bidang kerani, jururawat, doktor, peniaga, penternak, petani, peguam, majestrit dan korporat.Itulah doa dan jasa seorang guru. Anda akan membaca pada akhir novel ini bersama lelehan air mata kerana bangga.<br /><br />- Bekas Murid </span></em></span></div><span style=";font-family:verdana;font-size:100%;" ><em><span style="color: rgb(0, 153, 0);"></span></em></span><em><span style="color: rgb(0, 0, 153);"><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">abghalim berkata... </span></span></em><br /><span style=";font-family:verdana;font-size:100%;" ><em style="color: rgb(102, 51, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 153);"><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Novel yang MESTI dibaca oleh semua guru dan bakal guru.Novel yang berkisarkan pengalaman seorang ustaz yang berperang dengan perasaan semasa bertugas menjadi guru.Kekeliruan dengan keikhlasan dengan tugas beliau ,samada beliau seorang pendidik atau seorang guru yang makan gaji.</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Ustaz juga mengutarakan isu keberkatan hasil gaji yang di perolehi.Isu ini cuma dalam bentuk kiasan dan masih boleh diterjemahkan oleh perbaca.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Isu KEBERKATAN ini membuka minda saya untuk terus memusahabah diri.Menilai balik hasil kerja saya adakah ianya baik dan berkesan.Tanggungjawap yang diamanahkan oleh majikan,adakah saya melaksanakan dengan jujur dan amanah?</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Bila cukup bulan,semua hasil titik peluh saya dimasukkan kedalam akuan bank saya sebagai wang gaji atau imbuhan kerja.Pada majikan,itu imbuhan kepada nilai sebuah amanah dan kejujuran. </span></span></em><br /><br /><em style="color: rgb(102, 51, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 153);"><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Bila amati dengan lebih mendalam lagi,saya bertanya pada diri?Jenis akuan bank yang saya miliki.Oh akuan perbankan Islam.Lapang dada seketika.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Bila saya menhalusi dengan lebih teliti lagi bank yang saya gunakan itu ada unsur ISLAM DAN RIBA.Persoalannya beranikah saya meminum air yang bersih tetapi dicampur dengan sesudu RACUN?Ibarat kata orang tua-tua,kerana nila setitik rosak susu sebelanga.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Alias,Midun,Sakinah dan Abdul Halim apakah mereka ini didik untuk orang yang berjaya?Bukankah mereka dididik untuk mengisi jawatan tinggi?Atau mereka ini akan jadi bekas murid yang berhemah tinggi.Atau jadi seperti anak-anak saudaraku yang bapanya berjawatan tinggi tapi rendah peribadi?</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Pertemuan ustaz dan bekas muridnya yang selalu diilusi semua ditempat yang mulia.Murid yang dulunya memanggil ustaz dengan "ucetad" kini megah bersolat atas keterbukaan ustas.Alias,Midun dan Sakinah di tempat yang telah banyak berjasa pada nyawa dan kesihatan manusia.Pertemuan dengan Abdul Halim pada petang Sabtu di Masjid Kulim menjadi kesinambungan jalan cerita selanjutnya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Harapan ustaz agar ILMU yang diturunnya berkat.Setiap muridnya diharapkan menjadi umat yang berguna pada Agama dan negara.Tak dinafikan ada juga segelintir menjadi sebaliknya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Seorang bapa yang takut Kamariah mengalami stress sepertinya.Bapa yang mengharap Kamariah faham niat bapa.Bukan kerja guru itu tidak baik,tapi mampukah Kama menghadapinya dengan tabah.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Ustaz.....dari 1975~1980 bukan seperti novel itu.Ustaz yang menjawap "saya punya suka la.itu novel saya"bila aku bertanya pada tahun 1985,"kenapa mematikan watak Tuk Ya dengan kematiannya?"Jawapan ustaz disambut gelak ketawa.Aku berbangga kerana itulah ustazku yang selalu berjenaka.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Buat bekas murid yang mengenali ustaz,anda turut akan berilusi sekiranya membaca novel ini.Novel yang penuh dengan emosi dan perlu dihayati dengan keilmuan.Novel yang bersekitar di Daerah Kulim,akan membawa kita mengimbau kenangan dizaman persekolahan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">Kepada bakal guru dan semua pembaca,novel ini adalah "HEAVY DRAMA" yang terbaik dari USTAZ AZIZI HJ ABDULLAH.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">salam</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);">abghalim ULU YAM</span><br /><br /></span></em></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 51, 255);" class="a">Sumber:</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 51, 255);" class="a">http://aziziabdullah.blogspot.com/<wbr>2007/11/memoir-seorang-guru.html</span>Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3405115137059660976.post-81518285462112718342008-05-15T05:21:00.001-07:002008-05-16T10:40:25.957-07:00Insan Bernama Guru<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsWMaYsp6LkP9Px_a9kxIKIcuO9RNCDDgzYsVGOizabM2jH27vFOcmDkBCRDXMRGI_wIrjoXzV5iwkF66TAsw_Kk3_PJ5pqihWFXDHPmGHdHl5HJTR0wV73JA31t-GkQ9cN8koAFEmJt4/s1600-h/said+nursi+2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsWMaYsp6LkP9Px_a9kxIKIcuO9RNCDDgzYsVGOizabM2jH27vFOcmDkBCRDXMRGI_wIrjoXzV5iwkF66TAsw_Kk3_PJ5pqihWFXDHPmGHdHl5HJTR0wV73JA31t-GkQ9cN8koAFEmJt4/s320/said+nursi+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201031627586966082" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center; color: rgb(102, 51, 255);"><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:verdana;">Dalam dirimu bertakhta ilmu<br />yang tak terhitung<br />walaupun dibilang dengan<br />jari-jari tangan.<br /><br />Berilah ilmu dari hati yang ikhlas<br />didik dan bentuklah insan<br />janganlah disia-siakan profesion guru<br />teruslah mendidik insan.<br /><br />Terima kasih ku ucapkan untukmu guru<br />kerana kau telah mendidikku<br />menjadi insan berguna<br />akan ku cuba amalkan segala ilmumu.<br /><br />Maafkanlah guru<br />jikaku melukai hatimu<br />sesungguhnya dirimu akan ku ingati<br />buat selama-lamanya<br />kaulah insan bernama guru.<br /><br /></span></span><span style="font-weight: bold;font-family:verdana;" >M.A.Uswah,<br />Sandakan,<br />28 Januari 2006.</span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-style: italic;"><br /></span></span></span></div>Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3405115137059660976.post-18912641285898185222008-05-14T06:27:00.000-07:002008-05-15T06:56:58.682-07:00Ciri Seorang Guru Yang Baik Serta Keutamaannya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaqDk_NL-wqG4iHtTWds6f3Es3ezw06SjETDZPu2vQdEDEDtMdDAegjrD8Uyw4pzF8UiarfKom7Z38oQpwxn6J4kOAWpjtULhhInZI4xBqBY0B3Qi847XZjw8KY6Y2pzVljo-SxPeEwqU/s1600-h/shaykh_pupil.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaqDk_NL-wqG4iHtTWds6f3Es3ezw06SjETDZPu2vQdEDEDtMdDAegjrD8Uyw4pzF8UiarfKom7Z38oQpwxn6J4kOAWpjtULhhInZI4xBqBY0B3Qi847XZjw8KY6Y2pzVljo-SxPeEwqU/s320/shaykh_pupil.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5200247297839239682" border="0" /></a><br /><div style="margin: 1ex; color: rgb(102, 51, 255);"> <div> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" ><b>* </b> Guru adalah ikutan dalam kebaikan bagi pelajar-pelajarnya, uswah hasanah (contoh teladan) bagi murid-muridnya dan yang sentiasa mencintai dan menjaga mereka.</span><br /></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Memberi penjelasan yang dimengerti ke atas ilmu yang diajarkannya, berusaha sekuatnya untuk memberikan manfaat yang banyak kepada murid-muridnya dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menerima ilmu dan pengetahuan.</span><br /></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Guru tidak memiliki sifat kasar, berkata-kata kasar, pemarah dan kedekut terhadap murid-muridnya, bahkan dia adalah seorang yang penyayang dan pemeersatu murid-muridnya.</span><br /></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Terampil dalam bidangnya, memiliki keistimewaan dalam ilmunya, mengetahui dan menguasai asas-asas perbahasannya.</span><br /></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Banyak membaca dan mengkaji suatu permasalahan, sebagai sumber pengetahuan, mengetahui tamadun dan kebudayaan dalam lingkungannya permasalahan-permasalahan asas umatnya.</span></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" > </span></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Sentiasa menyedari apa yang dikatakannya, dapat menyentuh perasaan dan akal fikiran murid-muridnya, bersemangat dalam menyampaikan dan mengungkapkannya, jauh dari sikap dingin ataupun kasar.</span><br /></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Sentiasa bekerja dengan teliti, tepat pada waktunya, rapi dan teratur dalam bekerja.</span><br /></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Sikapnya jauh dari syubhat dan hal-hal yang meragukan, meninggalkan sifat-sifat yang tercela dan menghiasi perilakunya dengan akhlak yang mulia.</span><br /></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" >* Tidak berlebih-lebihan dalam bersenda gurau dan menjauhi perkataan-perkataan yang tidak baik, bahkan seorang guru adalah orang yang lemah lembut bicaranya, manis tutur katanya dan sentiasa jujur.</span></p><p><span style="font-weight: bold;">Petikan</span>:</p><p><span style="font-weight: bold;">Menyingkap Rahsia Kejayaan karya Dr Aidh Abdullah al-Qarni terbitan Perniagaan Jahabersa</span><br /></p><p></p></div> </div>Muhammad Abdulloh Suradihttp://www.blogger.com/profile/11375762711014235046noreply@blogger.com0